Cara Menabung Uang Recehan
Daftar Isi
Hai, siapa yang sedang pegang uang receh dalam jumlah banyak? hehehe...termasuk saya juga.
Setiap hari, saya lebih senang belanja dengan uang pecahan besar, karena gak ribet. Beli sarapan atau makan siang yang biasanya 20 Ribuan, yang dikasihkan uang ke penjualnya uang pecahan 50 Ribu. Maka, pastinya akan terdapat uang receh 100, 500 atau 200 di dalam kembaliannya. Toh, kalau sudah sampai di rumah, palingan saat mengkorek kantong celana sebelum di masukkan ke dalam mesin cuci, palingan recehan tersebut di letakkan di atas meja atau dalam tempat tertentu. Jika pola, berbelanja saya atau mungkin juga anda begini setiap harinya,bisa dibayangkan berapa uang receh yang terkumpul dalam jangka waktu se bulan ? atau mungkin setahun?
Nah, saya jadi kepikiran untuk memanfaatkan uang receh tersebut untuk investasi di reksadana. Biasanya sih, kalau Ibu melihat uang receh saya, biasanya di ambil untuk dibelanjain di pasar...hehehe...Kalau tidak kelihatan ya, selamat lah uang receh tersebut.
Saya menyediakan sebuah celengan atau tabung, biasanya sih tabung bekas pembungkus sarung. Kalau Anda pernah beli sarung, pasti ada kaleng bekasnya. Nah, dari pada di buang mending untuk menampung uang receh. Misalkan uang recehnya udah terkumpul seratus ribu. Maka, bisa jadi beberapa pilihan yang bisa anda lakukan.
Pertama, tukar ke keluarga. Tukar uang receh tersebut dengan mata uang besar dan masukkan ke rekening reksadana. Atau mungkin tukar ke kasir kantor, kasir kantor ngasih uang pecahan besar atau transfer ke rekening reksadana, uang recehnya kita kasih ke kasir...hehehe...lumayan juga uang receh yang seratus ribu udah bisa beli reksadana untuk beberapa unit.
Kedua, uang receh yang digunakan untuk belanja langsung. Kalau tadi kita ada uang receh 100 ribu, maka ketika kita mau belanja, jangan tarik langsung uang di saldo rekening, akan tetapi uang di saldo tersebut transferkan dulu ke rekening reksadana. Sementara untuk belanja pakai uang receh tersebut. Nah, kalau ini biasanya malu-malu nih, ngasih ke kasirnya...
Hehe, sebenarnya inti dari tulisan ini agar uang yang ada di rumah dari pada berserakan tidak di manfaatin mending di sedekahkan atau tabung ke reksadana atau bahkan ke saham. Toh, dengan uang 10.000 saja sudah bisa beli saham 1 lot, apalagi reksadana. Memang sih reksadana biasanya minimal pembelian di angka 100.000.
Selamat mencoba...
Posting Komentar
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)