Si Tukang Pangkas Rambut
Daftar Isi
Saya punya langganan tukang pangkas rambut di Terandam Padang. Rata-rata sebulan atau dua bulan sekali saya selalu mampir ke sana. Terakhir sih, awal bulan Oktober kemaren ku mampir untuk pangkas rambut.
Kali ini ku mampir setelah melakukan service dan cuci motor. Ketika service motor saya mendapatkan antrean kedua, jadi bisa lebih cepat selesainya. Saat cuci motor dapat giliran ketiga, sehingga butuh waktu agak lama dikit nunggu motor selesai dicuci dan dikeringkan. Eh..ternyata pada saat pangkas rambut, dapat antrian yang kelima. Waduuh....
Padahal di sebelahnya terdapat tukang pangkas rambut juga. Namun, entah gimana, saya biarlah menunggu dari pada pindah ke tukang pangkas rambut yang lain. Sambil menunggu, saya biasanya baca Group WA kantor dan baca tulisan di group telegram karena lebih irit paket. hehehe...Habisnya koran di tempat pangkas rambut tersebut, sedang di baca oleh Bapak yang sama-sama menunggu antrian untuk menyerahkan kepalanya..hihihi.
Nah, ada yang luar biasa di tempat pangkas rambut ini. Si tukang pangkas, menolak menambah calon pelanggannya. Arti kata, si tukang pangkas bilang, jika pangkasnya cuma melayani sampai sebelum azan Zuhur. Artinya, diperkirakan saya yang paling akhir untuk dipangkas rambutnya sebelum zuhur. Jika pelanggan bersedia silahkan datang lagi sekitar jam 13.30 wib lanjut beliau...pikirku mungkin beliau juga mau makan siang dan istirahat sejenak kali ya..
Bukan hanya satu pelanggan yang di tolaknya, booking melalui telpon pun juga diarahkan setelah pukul 13.30 Wib. Wow..tidak hanya pelanggan yang datang naik sepeda motor saja, pelanggan yang kaya-kaya dengan mobil mentereng juga di tolak dan diarahkan setelah istirahat siang. Padahal Bpk yang turun dari sepeda motor dan mobil juga kena biaya parkir lho. Biaya parkir keluar dari kantongnya mereka, eh...sayang belum bisa pangkas rambut.
Pas ketika giliranku, Azan Zuhur berkumandang. Apa kata bpk si tukang pangkas? "Dek, sudah sholat zuhur saja gimana?" katanya padaku. "Boleh saya sholat zuhur dulu?"lanjutnya. "Oke pak," balasku. "Sama saja kita ke Mesjid, gimana?" sahutku. "Yuk, sama saja kita, " kata beliau. Lalu beliau mengunci laci uang dan menutup penghalang tempat pangkas dan memasang pengumuman bahwa beliau sedang Sholat Zuhur dulu.
Sholat Zuhur di Mesjid dekat tempat pangkas tersebut butuh sekitar 3 menit an jalan kaki ke sana. 10-16 menit selesai Sholat kami berjalan kembali ke tempat pangkas dan langsung diarahkan ke kursi pangkas rambut. Tempatnya juga adem dan tengah hari pula, pantesan mata menjadi layu dan terkantuk selama pangkas rambut berlangsung.
Saya kira cuma sholat zuhur saja, ternyata pada sholat Ashar, Maghrib dan Isya juga begitu. Beliau gak mau tertinggal sholat berjamaahnya. Beliau selalu memperkirakan waktu untuk pangkas rambut. Jika rasanya waktu azan Ashar sejam lagi, biasanya beliau menerima hanya dua pelanggan saja. Ketika pelanggan ketiga datang, maka beliau akan bilang boleh menunggu sampai siap sholat Ashar pak? katanya. Jika pelanggannya tidak mau maka mereka akan mencari tempat pangkas lain, tapi jika pelanggannya bersabar pasti di tungguin.
Coba tebak pelanggannya lari atau tidak? ternyata betul pelanggannya pada lari semua. Eh, tapi tunggu dulu...ternyata pelanggan yang pergi tadi, pada berbalik semua pada sore atau pada malam harinya lho..MasyaAllah, luar biasa. Saya kira rezekinya hilang, ternyata tidak. Malah selama ini saya lihat, langganan beliau selalu ngantri dibandingkan tempat pangkas disebelah kanan dan kirinya lho..
Beliau sangat taat dan beragama saya lihat. Radio yang terdapat di tempat pangkas tersebut selalu di putar siaran ceramah atau berbau pengetahuan agama selalu. Kalau dilihat tempat pangkas disebelah kanan dan kirinya kalau tidak siaran berita kalau tidak siaran olahraga yang di putar. MasyaAllah.
Rasanya saya nyaman saja pangkas disini. Sambil menunggu antrian dan sambil di pangkas, bisa fokus dengarkan siaran agama juga, sehingga ada sesuatu yang bisa diingat dan jadi tambah ilmu juga.
Jika sobat bermukim di Padang, pasti mengetahui daerah terandam yang di penuhi banyak toko obat dan tukang pangkas rambut. Silahkan di cari Pangkas Saudara, kira-kira 30 meter dari jl. Proklamasi sebelah kiri kalau kita dari simpang. Mau booking pun juga bisa, jadi sobat bisa tahu sekitar jam berapa bagusnya sudah ditempat agar tidak nunggu lama. Ini nomor beliau pemilik pangkas rambut saudara 0852 7434 3798. Maaf ya, ini kelemahan saya...sudah lama langganan di sana sampai sekarang, saya tidak tahu nama beliau si Tukang Pangkas Rambut...hahahaha...Parah Abis...
Posting Komentar
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)