Saran Dan Nasehat Dari Leonardo Da Vinci

Daftar Isi
Pagi ini, saya teringat sebuah video di YouTube dari channel Nasehat ID yang baru saja saya tonton beberapa waktu lalu. Video tersebut menampilkan sosok yang luar biasa, Dr. H. Fahrudin Faiz, S. Ag, M. Ag, yang menyampaikan nasihat tentang perjalanan menuju kesuksesan. Kata-kata beliau begitu menggugah hingga saya merasa terdorong untuk menulis ulang pesannya di blog ini, sebagai pengingat diri sendiri dan semoga bisa bermanfaat bagi yang membaca.

Dalam hidup, kita seringkali tergoda untuk berdiam diri, merasa nyaman dalam kebiasaan dan rutinitas yang tak menuntut banyak usaha. Namun, seperti yang dikatakan oleh Dr. Faiz, orang sukses tidak pernah berdiam diri. Mereka adalah orang-orang yang tidak malas, selalu bergerak, dan terus berusaha walaupun terkadang rasa malas itu begitu menggoda.

Saya sering merenung, bagaimana jika saat rasa malas itu datang, kita hanya menyerah? Apa yang akan terjadi jika kita tidak memaksakan diri untuk bangkit dan beraktivitas? Pada kenyataannya, manusia hidup dengan kebiasaan yang mereka bentuk. Jika kita terbiasa bermalas-malasan, akan semakin sulit untuk keluar dari lingkaran tersebut. Tapi, jika kita membiasakan diri untuk aktif, untuk terus bergerak, kesuksesan pun akan lebih dekat, meskipun mungkin tak selalu terlihat di awal.

Dr. Faiz menceritakan kisah inspiratif tentang Hajar, ibu dari Nabi Ismail, yang berlari bolak-balik antara Bukit Shafa dan Marwa sebanyak tujuh kali untuk mencari air. Tindakannya adalah simbol betapa pentingnya usaha, meskipun hasilnya belum terlihat. Intinya bukan hasil, tapi keaktifan. Kita sering kali terlalu terfokus pada hasil sehingga lupa bahwa tugas kita sebagai manusia adalah berusaha. Hasil adalah urusan Allah. Kita hanya perlu bergerak.

Saya merasa ada semacam ironi dalam kehidupan ini. Tahu saja tidak cukup, kita harus melakukan. Keinginan saja tidak cukup, kita harus bertindak. Saya pun teringat pada mimpi-mimpi yang pernah saya bangun dalam angan. Mimpi yang jika hanya disimpan dalam pikiran, tidak akan pernah menjadi nyata. Untuk mewujudkan mimpi, kita harus bangun dan bergerak. Sukses dalam kenyataan jauh lebih nikmat daripada sukses dalam mimpi, betapapun indahnya mimpi itu.

Ada satu analogi yang disampaikan Dr. Faiz yang begitu menusuk di hati saya. Beliau mengatakan, jika kita hanya bermimpi tentang seseorang, membayangkan kebahagiaan bersama dia tanpa pernah bertindak, maka kita tidak akan pernah tahu rasanya kebahagiaan yang nyata. Kalau hanya dibayangkan, apa bedanya dengan puisi-puisi yang hanya tersimpan di lembaran kertas? Nyata itu lebih berarti daripada sekadar bayangan.

Dalam kehidupan, seringkali kita terjebak oleh pemikiran kita sendiri. Tipuan terbesar yang dialami manusia adalah tipuan dari pandangannya sendiri. Kita sering kali merasa bahwa apa yang kita anggap benar adalah kebenaran yang absolut, tanpa sadar bahwa pandangan itu bisa saja berubah seiring berjalannya waktu dan berubahnya situasi. Betapa banyak orang yang tetap keras kepala mempertahankan keyakinan yang sudah tak relevan lagi, hanya karena pernah benar di masa lalu.

Seperti air yang diam terlalu lama, ia akan kehilangan kejernihannya. Seperti besi yang tidak digunakan, ia akan berkarat. Begitu pula dengan pikiran kita. Jika pikiran tidak digunakan, ia akan membeku. Oleh karena itu, kita harus terus merentangkan potensi kita hingga batas maksimal, menggunakan semua fasilitas yang telah Allah berikan. Jangan sampai kita menyia-nyiakan karunia itu. Jika tidak digunakan dengan maksimal, itu adalah dosa, baik kepada diri sendiri, kepada orang lain, maupun kepada Tuhan.

Dr. Faiz mengingatkan bahwa hidup ini adalah kerja. Allah memberikan kita banyak hal, tetapi semuanya ada harganya, dan harga itu adalah kerja keras. Kita harus terus bergerak, berusaha, dan bertindak. Jika ingin meraih sesuatu, mewujudkan impian, maka kerjalah dengan sungguh-sungguh. Seperti yang Allah firmankan dalam Al-Qur'an, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka berusaha untuk mengubahnya sendiri.

Dalam perjalanan hidup ini, saya belajar bahwa kebijaksanaan lahir dari pengalaman. Kita bisa mendengar ribuan nasihat dari orang lain, tetapi pengalaman adalah guru terbaik. Dan pengalaman itu tidak akan datang jika kita hanya berdiam diri.

Hari ini, saya menulis catatan ini untuk mengingatkan diri sendiri, dan mungkin juga bagi kalian yang sedang membaca. Jangan pernah berhenti bergerak. Jika ada mimpi, wujudkanlah. Jika ada harapan, kejar dan jangan hanya menunggu. Sebab, seperti yang dikatakan Dr. Faiz, keaktifan adalah kunci dari segala pencapaian dan hasilnya? Itu adalah urusan Allah.

Posting Komentar