Karyawan Yang Nampaknya Jadi Calon Terkena Dampak Lay Off Perusahaan
Pada saat saya menuliskan postingan ini, baru 25 menit yang lalu saya selesai meeting dengan calon klien yang membutuhkan jasa layanan Same Day Service, Reguler dan Fulfillment di Jakarta.
Calon klien ini saya dapatkan dari linkedin ketika salah seorang person in charge (PIC)-nya buat postingan terkait kebutuhan tersebut. Kemudian seketika saya langsung layangkan email compro, tarif fulfillment dan last mile delivery perusahaan tempat saya bekerja saat ini.
Waktu itu, karena perusahaan saya akan melakukan Lay Off, dan saya masih bekerja di perusahaan ini, kemudian calon klien ini saya serahkan kepada sales dari induk perusahaan kami.
Saya kira sebelumnya kami tidak akan di respon. Eh, ternyata kami mendapatkan respon yang cukup bagus dan calon kliennya ingin berdiskusi dengan saya lebih lanjut. Nah, setelah mendapatkan respon ini langsung saya share kepada teman sebagai sales di perusahaan induk kami, yang berupa perusahaan market place berwarna merah.
Meskipun sebuah perusahaan marketplace, mereka juga menyediakan layanan Fulfillment, gudang mereka banyak dan masih bisa menampung dan melayani klien eksternal seperti calon klien saya ini.
Setelah dihubungi oleh teman, ternyata mereka telah bersepakat untuk meeting online pada hari ini jam tiga sore. Saya pun di ajak oleh teman tersebut untuk ikut dan nimbrung, minimal temani beliau. Meskipun agak telat gabung karena harus ke toilet cukup lama (hehehe), saya tetap join dan mengikuti sampai akhir meeting tersebut.
Klien ini kelihatannya cukup besar, dan tidak terlalu besar effort yang dikeluarkan untuk melayani kebutuhan fulfillment dari perusahaan ini. InsyaAllah bisa dapat nih, sahutku dalam hati.
Di saat saya dan teman-teman akan menghadapi dampak Lay Off di akhir tahun 2022 ini, justru performa tim kami kian meningkat dan mencapai puncak tertingginya di Oktober 2022 kemaren.
Bahkan hingga saat ini, saya terpaksa mengalihkan calon klien ke teman di ekspedisi lain. Mana yang saya rasa bisa di serahkan ke perusahaan tempat saya bekerja, mana layanan yang gak bisa kita berikan maka saya lempar ke teman di ekspedisi lainnya.
Kok gak di ambil alih oleh Dotco Express? beda, kebutuhannya di Jakarta. Sedangkan kita baru bisa cover untuk Fulfillment di Padang dan last Mile dari Padang Sumatera Barat ke seluruh Indonesia. Sedangkan kebutuhan mereka di Jakarta dan pengiriman untuk seputaran Jabodetabek saja.
Ya gitulah, sepertinya ini yang menjadi pengalaman pertama saya yang nampaknya akan menjadi calon karyawan yang akan terkena dampak Lay Off perusahaan.
Mungkin inilah salah satunya yang membuat semangat saya dan teman-teman untuk bisa berdikari dan mendirikan perusahaan dan usaha sendiri, serta memajukannya.
Posting Komentar
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)