Masih Minat Ingin Kerjasama Atau Tidak?

Daftar Isi

Pagi ini saya terkejut, langsung mendapatkan chat WA dari nomor yang rasanya baru pertama atau kedua kali nge-chat saya.

Saya kira calon klien yang baru yang baru hasil prospekan beberapa hari sebelumnya, ternyata chat tersebut berasal dari salah satu calon klien saya yang belum juga selesai draft perjanjian kerjasamanya.

Dahulu di perusahaan sebelumnya, hal ini semua dikerjakan oleh tim legal perusahaan, saya selaku sales tinggal mengantarkan draft Perjanjian Kerja Sama (PKS) saja yang sudah jadi dan tinggal di tanda tangan oleh Direktur perusahaan klien. Itu pun tersedia dua pilihan, saya yang ngantar sendiri, atau dikirimkan dengan kurir kami langsung.

Saat ini kenyataannya berbeda banget, saya mesti harus pastikan koordinasi satu-satu. Draftnya dari tim kami sendiri padahal, namun feedback awal dari klien harus kami cek dan konfirmasi kepada tim internal kami sendiri. Apakah kita bisa support atau tidak dengan permintaan klien ytang tertuang pada draft perjanjian kerjasama.

Solusi efektif dari saya sendiri, kenapa tidak di contoh pada legal perusahaan saya sebelumnya yang bisa langsung koordinasi dengan tim internal terkait.

Padahal poin-poin yang akan dicantumkan mungkin bisa saja sudah ditanyakan ataupun dicantumkan pada draft perjanjian kerjasama dengan klien lainnya.

Bisa saja pada klien yang sudah bergabung bersama kami yang juga sudah ada PKS-nya ataupun nantinya pasti juga ada poin-poin yang sama dengan draft PKS pada klien setelah calon klien saya ini.

Karena esensi yang ditanyakan hanya pihak legal yang mengetahui dengan detail, serta PIC internal terkait juga pastinya lebih diketahui oleh tim legal dibandingkan tim sales, apalagi sales baru seperti saya ini.

Tektokan multiarah secara langsung akan jauh lebih efektif dibandingkan di tanyakan ke saya dahulu, kemudian saya harus makesure ke tim internal lainnya, kemudian saya sampaikan lagi hasilnya kepada tim legal yang mengerjakan draft PKS ini.

Memang ada juga sih kesalahan saya yang membuat draft ini gak selesai-selesai di pihak internal kami. Ada beberapa hal yang sebenarnya tidak perlu ditanyakan kepada saya, ini ditanyakan lagi. Ini yang membuat saya malas untuk membalas pertanyaan dari legal tersebut, dan membiarkan sekian lama, seolah-olah saya lebih rela gak dapat klien baru, ketimbang harus membalas komunikasi yang dirasa tidak terlalu penting untuk ditanyakan.

Saya lebih berpikiran bagaimana kerjaan kita bisa selalu bisa lebih efektif. Saya bisa fokus garap calon klien baru, tanpa menyita waktu untuk hal-hal administrasi yang sebenarnya bisa dikerjakan dan dibantu oleh seorang legal staf dan admin sales.

Masak ada statement yang muncul, saya harus pantengin kalau perlu setiap hari, agar hal ini bisa selesai cepat.  Ah, mending saya pantengin saham, bisa cuan, ketimbang mantengin administrasi ini.

Toh, yang lebih perlu kita untuk dapat klien, bukan kliennya yang butuh kita. Syukur aja mereka mau menerima kita sebagai vendor jasa mereka, dari sebanyak itu perusahaan sejenis yang ada dinegeri konoha ini.

Baru Pagi hari, belum jam 10 pagi, masak saya harus sudah dapatkan chat dari PIC klien, masih minat ingin kerjasama atau tidak? gegara hal sepele ini.

Baca Juga : Tolong Jemput Paket Kami Dong !

Posting Komentar