Belajar Tidak Mengeluh Ketika Hal Tak Menyenangkan Terjadi
Tugas sedang menumpuk, banyak yang harus diselesaikan baik klaim paket hilang, status pengiriman klien, outstanding pembayaran invoice yang mesti dikejar, sampai calon klien baru yang akan onboarding.
Rasanya seperti beban yang menekan dada. Keinginan untuk mengeluh tiba-tiba muncul, "Kenapa semuanya harus saya selesaikan dengan segera? dan ini tidak bisa saya selesaikan sendiri, mesti ada koordinasi dengan teman-teman pada divisi lainnya. Kenapa harus begini terus?"
Tapi kemudian, saya berhenti. Mengeluh mungkin memberikan rasa lega sesaat, tapi apakah itu solusi yang sebenarnya?
Mengeluh, sering kali datang secara refleks saat kita menghadapi situasi yang tidak menyenangkan. Kadang kita merasa dengan mengeluh, beban terasa lebih ringan. Tapi, apakah benar seperti itu? Ada sisi plus dan minus ketika kita sering mengeluh.
Plus:
- Mengeluh bisa memberi pelampiasan sementara. Kita merasa lebih baik karena sudah "melepaskan" kekesalan.
- Orang di sekitar bisa lebih memahami bahwa kita sedang berada di bawah tekanan, sehingga mungkin bisa menawarkan bantuan atau simpati.
Minus:
- Mengeluh berulang kali bisa menguras energi mental dan memperburuk mood. Alih-alih mencari solusi, kita malah terjebak dalam lingkaran negatif.
- Mengeluh terus-menerus juga bisa berdampak buruk pada hubungan dengan orang sekitar. Mereka bisa jenuh atau bahkan menjauh karena energi negatif yang kita sebarkan.
- Terlalu sering mengeluh membuat kita cenderung fokus pada masalah, bukan pada solusinya.
Menurut para ahli psikologi, mengeluh adalah cara alami otak untuk merespons stres. Namun, jika dilakukan terlalu sering, hal ini bisa mengubah cara kita berpikir dan menghadapi masalah.
Otak bisa terbiasa memandang segala sesuatu dari sisi negatif, yang disebut dengan "negativity bias." Akhirnya, kita jadi lebih rentan terhadap stres, kecemasan, dan merasa tidak puas secara keseluruhan.
Mengeluh juga cenderung memperkuat emosi negatif, karena ketika kita mengulang-ulang keluhan, otak menganggap bahwa masalah tersebut jauh lebih besar dari yang sebenarnya. Ini bisa memicu rasa tidak berdaya, seolah-olah kita tidak mampu mengubah keadaan.
Untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan kebiasaan mengeluh, saya mulai mencoba beberapa cara yang bisa diterapkan. Mungkin ini juga bisa menjadi tips buat Anda yang sering merasa tergoda untuk mengeluh saat situasi tidak menyenangkan datang.
1. Sadari Kapan dan Mengapa Mengeluh
Langkah pertama adalah menyadari kapan kita mulai mengeluh dan apa pemicunya. Dengan begitu, kita bisa lebih cepat mengendalikan diri sebelum keluhan semakin panjang.
Misalnya, saya sekarang lebih sering berpikir, "Apa yang bisa saya ubah dari situasi ini?" alih-alih langsung mengeluh.
2. Ubah Fokus ke Solusi
Alihkan fokus dari masalah ke solusi. Kalau dulu saya langsung mengeluh saat tugas menumpuk, sekarang saya coba memecah pekerjaan menjadi lebih kecil dan memulainya perlahan. Ini membuat beban terasa lebih ringan dan lebih cepat selesai.
3. Latih Rasa Syukur
Bersyukur bukan hanya tentang hal-hal besar, tapi juga hal-hal kecil dalam hidup. Ketika kita merasa bersyukur, fokus kita berpindah dari apa yang tidak kita miliki ke apa yang sudah kita miliki.
Misalnya, meski hari itu banyak tugas, saya masih bersyukur punya pekerjaan yang bisa menghidupi saya dan keluarga.
4. Jurnal Positif
Saya mulai menulis hal-hal positif yang terjadi setiap hari, sekecil apa pun itu. Ternyata ini sangat membantu! Dengan mencatat momen-momen baik, kita melatih otak untuk lebih fokus pada sisi positif hidup.
5. Latihan Pernapasan dan Mindfulness
Saat mulai merasa ingin mengeluh, saya coba berhenti sejenak, menarik napas dalam-dalam, dan fokus pada saat ini. Teknik ini membantu mengendalikan emosi dan membuat pikiran lebih jernih.
6. Bersikap Fleksibel
Ketika sesuatu tidak berjalan sesuai rencana, cobalah bersikap lebih fleksibel. Saya belajar bahwa tidak semua hal bisa dikontrol. Kadang, melepaskan dan menerima kenyataan adalah jalan terbaik untuk menjaga ketenangan hati.
Mengeluh mungkin terasa seperti hal kecil, tapi dampaknya bisa sangat besar pada keseharian kita.
Setiap kali saya mulai merasa ingin mengeluh, saya berusaha untuk mengingatkan diri bahwa mengeluh tidak akan menyelesaikan masalah.
Alih-alih, saya belajar untuk mengambil napas panjang, memikirkan solusi, dan bersyukur atas hal-hal kecil yang mungkin luput dari perhatian.
Semoga ke depannya saya bisa semakin berkurang dalam mengeluh dan lebih fokus pada hal-hal positif yang ada di sekitar.
Posting Komentar
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)