Investasi Lahan dan Pertimbangan Beratnya
Credit to Pexels.com |
Hari ini, 4 September 2024, saya tiba-tiba mendapatkan sapaan melalui WhatsApp dari seorang teman lama di Kota Padang. Rasanya sudah lebih dari dua tahun saya tidak bertemu dengannya, dan juga sudah dua tahun lebih saya belum menginjakkan kaki lagi di Kota Padang. Terakhir kali pulang ke sana, saat si bungsu menikah. Waktu benar-benar cepat berlalu, ya.
Kami memulai obrolan dengan basa-basi standar, saling bertanya kabar, pekerjaan, dan hal-hal sepele lainnya. Meskipun hanya lewat pesan singkat, saya bisa merasakan kehangatan pertemanan kami yang tetap terjaga. Setelah beberapa menit, teman saya mulai to the point, menyodorkan sebuah lahan di Tabing, Padang untuk dijual kepada saya. Dia bilang, siapa tahu saya ingin membangun rumah atau membeli lahan untuk investasi di kampung halaman. Atau kalau belum siap membeli, dia menawarkan opsi untuk menggadaikan tanah tersebut selama 4-6 bulan ke depan.
Saya bisa merasakan urgensi dari pesan tersebut. Teman saya sepertinya sedang butuh dana untuk bisnis properti yang sedang dia kelola. Mendengar tawarannya, saya jadi berpikir, ini sebenarnya peluang bagus. Lahan di kota kelahiran sendiri, siapa yang tidak tertarik? Lagipula, sejak dulu saya memang punya keinginan untuk punya properti di Padang, agar ada alasan lebih untuk sering pulang ke kampung halaman.
Namun, meskipun saya tertarik, saya tahu betul bahwa setiap keputusan besar seperti ini tidak bisa saya ambil sendiri. Sejak menikah, setiap hal yang berkaitan dengan investasi dan pengelolaan keuangan selalu saya diskusikan dengan istri saya. Ibaratnya, meskipun saya yang mencari uang, istri adalah menteri keuangan yang mengatur alokasi dana dan memastikan semuanya berjalan sesuai rencana. Bukan karena saya tidak bisa mengambil keputusan sendiri, tapi saya merasa lebih tenang dan yakin jika keputusan diambil bersama. Saya hanya fokus cari uang masuk sebanyak-banyaknya. Hehehe...
Sebelum menjawab tawaran teman saya, tentu saja saya harus bicara dengan orang tua dulu. Nasihat mereka selalu jadi pertimbangan penting, apalagi kalau sudah menyangkut kampung halaman. Tapi yang paling penting, tentu saya akan meminta pertimbangan dari istri. Dalam pikiran saya, investasi tanah ini cukup menjanjikan, tapi saya tahu juga bahwa Padang adalah daerah yang sering dilanda bencana alam. Isu-isu mengenai ancaman megathrust yang katanya bisa terjadi kapan saja membuat saya sedikit ragu. Selain itu, lokasi lahan yang ditawarkan juga berada di area yang cukup rawan.
Pada akhirnya, meskipun hati saya condong untuk menerima tawaran teman saya, saya tahu bahwa keputusan akhir tergantung pada berbagai pertimbangan, termasuk keamanan dan potensi risiko dari lokasi lahan tersebut. Saya juga tidak ingin gegabah dalam mengambil langkah besar ini, apalagi jika harus melibatkan uang dalam jumlah yang tidak sedikit.
Sambil menunggu respons dari istri dan orang tua, saya masih merenung tentang obrolan dengan teman saya itu. Ada keinginan kuat untuk bisa berinvestasi di kampung halaman, memiliki sesuatu yang membuat saya tetap terhubung dengan tanah kelahiran. Tapi di sisi lain, saya harus realistis. Situasi dan kondisi saat ini di Padang memang membuat saya sedikit was-was.
Akhirnya, saya memutuskan untuk lebih banyak berdiskusi dengan istri dan orang tua, meminta saran dari mereka yang lebih paham mengenai situasi di Padang saat ini. Lagipula, dalam investasi, penting untuk mengambil keputusan yang tidak hanya berdasarkan keinginan, tapi juga analisis dan pertimbangan matang. Siapa tahu, ada kesempatan lain yang lebih baik di masa depan.
Untuk sekarang, saya hanya bisa berharap bahwa teman saya bisa segera menemukan solusi untuk masalahnya. Dan untuk saya sendiri, keputusan ini mungkin butuh waktu sedikit lebih lama, karena dalam setiap langkah, saya ingin memastikan bahwa semuanya telah dipertimbangkan dengan baik.
Satu hal yang pasti, meskipun berat, keputusan ini adalah bagian dari perjalanan kami sebagai keluarga. Dan apapun yang terjadi, saya yakin selalu ada hikmah di balik setiap keputusan yang kita ambil.
Posting Komentar
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)