Melihat Indonesia dari Sisi yang Lebih Indah
Credit to Pixabay.com |
Siang tadi, di tengah-tengah rutinitas kerja bersama teman-teman di Uppert Clift Resort & Cafe, saya menyempatkan diri membuka Facebook sambil menyantap makanan yang dihidangkan untuk saya dan teman-teman. Scroll sana sini, dan tiba-tiba muncul sebuah postingan dari Mak Muri, mentor saya di kelas optimasi dan pendampingan Lynk.id.
Postingan beliau pada beranda Facebooknya, sangat menarik dan saya screenshot untuk sebagai pengingat bagi saya sebagai bahan postingan pada blog ini.
Pada beranda beliau memposting cukup panjang dan itu membahas tentang bagaimana Malaysia tahun depan akan menjadi negara maju, dan seperti biasa, kolom komentarnya penuh dengan berbagai pendapat, ada yang positif tapi nggak sedikit juga yang negatif, terutama soal Indonesia.
Salah satu komentar yang paling sering muncul kata beliau adalah mengenai pemerintah yang dianggap menjadi penyebab kenapa Indonesia tidak maju-maju. Malah, banyak yang menyoroti masalah utang negara yang terus bertambah. Saya paham banget perasaan itu kata beliau, ketika kita melihat negara tetangga berkembang pesat, sementara kita merasa stagnan, rasanya bikin mumet.
Namun, yang menarik perhatian saya justru respon dari Mak Muri. Di postingannya, beliau menulis sesuatu yang membuat saya merenung sejenak. "Jujur kadang mumet ya kalo ngobrolin negara ini dari sisi negatifnya. Sesering apapun kita omongin di keseharian, kayanya gak ngaruh. Jika konteksnya kita cuma ngedumel aja gitu."
Kalimat ini benar-benar mengena buat saya. Memang, seringkali kita terjebak dalam obrolan yang hanya berputar di situ-situ saja, fokus pada hal-hal negatif tanpa ada langkah nyata. Seperti kata Mak Muri, "Aku berusaha untuk mengurangi obrolan yang bukan porsinya aku. Yang ketika aku bincangkan, tidak memberikan pengaruh positif saat itu, gak ngefek." Betul juga ya, apa gunanya kita mengeluh tanpa aksi? Nggak ada yang berubah.
Mak Muri mengingatkan bahwa ada begitu banyak kebaikan yang Allah sudah takdirkan di negeri ini yang seringkali terlewatkan karena kita lebih fokus pada keburukan. Kita bisa sibukkan diri kita dengan hal-hal yang bisa memberikan perubahan nyata, bukan cuma ngedumel. Beliau menambahkan beberapa poin yang menurut saya sangat penting untuk kita renungkan dan lakukan:
Mendidik Anak Agar Menjadi Generasi Hebat bagi Indonesia di Masa Depan: Ini poin pertama yang sangat mengena. Setiap orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Tapi lebih dari itu, kita juga perlu mendidik anak agar bisa menjadi generasi yang membawa perubahan positif bagi negara ini. Generasi yang tidak hanya menuntut, tapi juga berkontribusi.
Menguatkan Ekonomi Rakyat dengan Dimulai dari Ekonomi Keluarga Masing-masing: Kita sering lupa bahwa kekuatan sebuah negara dimulai dari kekuatan keluarga-keluarga di dalamnya. Menguatkan ekonomi keluarga bukan hanya soal menambah penghasilan, tapi juga tentang bagaimana mengelola keuangan dengan bijak. Mulai dari menabung, berinvestasi, hingga membangun usaha kecil-kecilan.
Membuka Lapangan Kerja atau Peluang Usaha: Kalau kita bisa, kenapa tidak mulai membuka peluang usaha? Baik itu menjadi reseller, affiliate, atau membuka bisnis yang bisa mempekerjakan orang lain. Sekecil apapun kontribusi kita, itu adalah langkah nyata yang bisa membantu mengurangi angka pengangguran.
Tidak Merusak Alam: Menjaga alam adalah salah satu cara kita untuk berkontribusi pada masa depan Indonesia. Dimulai dari hal kecil seperti tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi penggunaan plastik, dan menanam pohon. Alam yang lestari akan memberikan dampak positif yang besar bagi generasi yang akan datang.
Menjaga Kerukunan Masyarakat: Terkadang kita lupa bahwa hal kecil seperti bersikap sopan di jalan raya, tidak parkir sembarangan, atau menghormati tetangga adalah bagian dari menjaga kerukunan. Negara yang kuat adalah negara dengan masyarakat yang rukun dan saling menghargai.
Saling Menjaga Fasilitas Umum: Fasilitas umum adalah milik bersama, dan sering kali kita kurang peduli untuk menjaganya. Padahal, menjaga fasilitas umum bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga kita sebagai warga negara yang menggunakannya.
Saat membaca poin-poin yang ditulis oleh Mak Muri, saya merasa sangat setuju dan terinspirasi.
Kadang kita terlalu sibuk menyalahkan keadaan tanpa melihat apa yang bisa kita lakukan untuk membawa perubahan. Seperti yang Mak Muri katakan, "Inget, kita harus punya jawaban yang bagus ketika nanti Allah tanya: ngapain aja di dunia?"
Kita nggak perlu menunggu apresiasi dari pemerintah atau orang lain untuk berbuat baik. Lakukan saja yang terbaik, karena balasan dari Allah adalah yang terbaik. Niatkan segala usaha kita untuk Allah semata. Yuk, kita berjuang bersama-sama, berkarya yang terbaik untuk Indonesia. Bismillah, kita bisa!
Posting Komentar
(maaf untuk tidak menyertakan link aktif dan spam)